Makasetelah ini, saat tertimpa musibah atau ujian lainnya, bersabarlah dan bayangkanlah diri kamu kelak dengan sebab kesabaran yang indah tersebut akan memasuki surga-Nya diiringi ucapan dari para malaikat: "(Sambil mengucapkan), 'Salamun 'alaikum bima shabartum.' (keselamatan bagi kalian dengan sebab kesabaran kalian).
BersabarlahDengan Kesabaran Yang Indah AURA NUR "Your Aura Speaks".. #treasuredmoments #auranur #auranuryourauraspeaks
Makabersabarlah ditengah masa sulit yang kita alami, karena buah dari kesabaran itu akan menghantarkan kita pada yang indah lagi baik. Percaya saja kepada Allah dengan tanpa rasa lelah, karena semuanya akan indah dan berakhir pada hikmah yang luar biasa dikala kita mampu bertahan atas jalan hidup yang Allah tuliskan. Jangan Menyerah Atas
Hiduptidak selamanya berjalan mulus tentu selalu ada batu kerikil maka bersabarlah menghadapinya. Bersabar dan mengingat-Nya adalah hal utama. Allah telah berfirman dalam surat Ar Ra'ad ayat 28, "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenang dengan mengingat Allah. Bersabarlah dengan Kesabaran yang Indah . July 7, 2022
SABARITU INDAH..BERSABARLAH DENGAN KERENAH UMAT DUNIA Dicatat oleh Unknown di 10/18/2013. E-melkan Ini BlogThis! Kongsi ke Twitter Kongsi ke Facebook Kongsi ke Pinterest. Tiada ulasan: Catat Ulasan. Catatan Terbaru Catatan Lama Laman utama. Langgan: Catat Ulasan (Atom) PEMILIK LEGASI.
Makabeliau ﷺ bersabda, "Sabar yang baik ialah sabar yang tidak ada keluhannya." Saat kita bersabar, Allah akan memberikan banyak hal. Pertama, keberkahan dan ampunan dari Allah. Kedua, kasih sayang dari Allah, seperti kemudahan dalam hidup dan kemudahan dalam ibadah. Orang-orang yang bersabar juga akan mendapat keuntungan besar.
.
Kita mungkin pernah mendengar ungkapan Fa Shabrun Jamiilun, Sabar itu indah? Apakah benar dengan bersabar hidup kita akan indah? Dan bagaimana menjadikan hidup kita indah dengan bersabar? Nah, ungkapan fa shabrun jamiilun ini sebenarnya berasal dari Al-quran, lho. Setidaknya Allah SWT menjelaskan hal ini dalam 3 tempat, yaitu dalam Surah Yusuf 18 , 83 dan Surah Al Ma’arij 5. Allah SWT berfirman فَصَبۡرٌ جَمِيلٌ وَٱللهُ ٱلۡمُسۡتَعَانُ عَلَىٰ مَا تَصِفُونَ Maka bersabarlah yang terbaik bagiku. Dan hanya Allah yang dapat dimohon pertolongan-Nya mengenai apa-apa yang kamu ceriterakan itu.” Yusuf18 فَصَبۡرٌ جَمِيلٌ عَسَى ٱللهُ أَن يَأۡتِيَنِي بِهِمۡ جَمِيعًا إِنَّهُۥ هُوَ ٱلۡعَلِيمُ ٱلۡحَكِيمُ Maka tidak ada lagi bagiku kecuali kesabaran yang baik. Mudah-mudahan Allah akan membawa mereka itu semua kepadaku. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.” Yusuf 83 فَٱصۡبِرۡ صَبۡرًا جَمِيلًا Maka bersabarlah dengan sabar yang baik. Al Ma’arij 5 Dua ayat pertama, yaitu surah Yusuf ayat 18 dan 83, menjelaskan mengenai kisah kesabaran yang ditunjukan oleh Nabi Yaqub as Ketika kehilangan putra yang paling beliau cintai. Sedangkan satu kalimat lainnya yang terdapat dalam surah Al-Ma’aarij ayat 5 yang menceritakan mengenai perintah Allah SWT kepada Nabi Muhammad ﷺ agar bersabar atas perilaku buruk yang diperlihatkan oleh kaum kafir Quraish yang senantiasa memperolok dakwahnya. Baca Juga Kunci Keberhasilan Hidup Adalah Meningkatkan Rasa Syukur Dan Sabar Tuhan-lah Tempat Bersandar Mu’miniin Jika kita mengalami masalah yang sulit dan kita butuh bahu untuk menangis, siapa yang akan lebih baik memberikan bahu tersebut? Jawabannya adalah Allah! Sebagai seorang mu’min tiada tempat yang paling baik untuk mengeluhkan masalah dan menyandarkan kehidupan kita selain pada Allah SWT, mengenai ini dalam surah Ali Imran ayat 174 disebutkan وَقَالُواْ حَسۡبُنَا ٱللهُ وَنِعۡمَ ٱلۡوَكِيلُ Dan mereka berkata “Cukuplah Allah bagi kami, dan Dia sebaik-baik Pelindung.” Ali Imran173 Dalam ayat ini juga dijelaskan bahwa, bagi seorang mukmin, setiap kesulitan, cobaan, bahkan perilaku buruk manusia, tidak menjadikan mereka takut, namun justru malah menambah keimanan mereka. فَزَادَهُمۡ إِيمَٰنًا Tetapi hal itu menambah keimanan mereka [ Ali Imran 173 ] Allah juga berfirman dalam hadits qudsi, قَالَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِذَا ابْتَلَيْتُ عَبْدِى الْمُؤْمِنَ فَلَمْ يَشْكُنِى إِلَى عُوَّادِهِ أَطْلَقْتُهُ مِنْ إِسَارِى ثُمَّ أَبْدَلْتُهُ لَحْمًا خَيْرًا مِنْ لَحْمِهِ وَدَمًا خَيْرًا مِنْ دَمِهِ ، ثُمَّ يَسْتَأْنِفُ الْعَمَلَ “Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman, “Jika Aku Allah memberikan cobaan musibah kepada hamba-Ku yang beriman sedang ia tidak mengeluh kepada orang yang mengunjunginya maka Aku akan melepaskannya dari tahanan-Ku penyakit kemudian Aku gantikan dengan daging yang lebih baik dari dagingnya juga dengan darah yang lebih baik dari darahnya. Kemudian dia memulai amalnya bagaikan bayi yang baru lahir.” [HR. Al Hakim, shahih] Hd. Masih Mau’ud as bersabda Tidak ada kesulitan yang dapat menjadi sulit, dan tdak ada musibah yang dapat menjadi musibah, apabila seseorang menerapkan sikap istiqamah dan sabar, serta tawakal dan bertumpu sepenuhnya pada Allah Ta’ala….” Malfuzat, hlm. 274 Kita bisa meneladani kesabaran yang dimiliki para Nabi Allah SWT. Setiap Nabi memberi kesaksian dan mengajarkan kesabaran dalam kehidupan mereka, Hd. Masih Mau’ud as bersabda Seratus dua puluh empat ribu nabi memberikan kesaksian bahwa kesabaran itu pasti membawa ganjaran.” Malfuzat, jld. X, hlm. 89. Sebagai contoh kita bisa mengambil pelajaran dari kisah Nabi Yaqub as. Bagaimana beliau hanya menggantungkan kesedihan dan bersandar pada Allah SWT, ketika kehilangan anak yang paling beliau cintai. Beliau as hanya mengatakan fa shabrun jamiilun. Alquran menuliskan keteladan beliau قَالَ إِنَّمَآ أَشۡكُواْ بَثِّي وَحُزۡنِيٓ إِلَى ٱللهِ وَأَعۡلَمُ مِنَ ٱللهِ مَا لَا تَعۡلَمُونَ Ya’qub menjawab “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya.” [ Yusuf 86 ] Ketika Allah menempatkan kita dalam situasi apa pun, The best way yang bisa kita lakukan adalah lari kepada-Nya. Tunjukkan kesedihan dan mengadu hanya kepada-Nya, serta jangan berputus asa sebab berputus asa itu bukanlah sifat seorang muslim, sebagaimana Allah berfirman وَلَا تَاْيَۡٔسُواْ مِن رَّوۡحِ ٱللهِ إِنَّهُۥ لَا يَاْيَۡٔسُ مِن رَّوۡحِ ٱللهِ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ ٱلۡكَٰفِرُونَ Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir” Yusuf 87 Hadhrat Masih Mau’ud as menjelaskan bahwa salah satu syarat ketakwaan adalah meninggalkan perilaku tidak sabar dalam kehidupan. “Jadi, syarat dari takwa itu adalah, terapkanlah sampai akhir segala perintah [hukum] yang telah diberikan Allah Ta’ala, dan janganlah berlaku tidak sabar.” [Malfuzat, jld I, hlm. 23-24 / Pidato Pertama Hadhrat Masih Mau’ud pada Jalsah Salanah, 25 Desember 1897] Kemudian, kita juga bisa meneladani bagaimana Junjungan kita rasulullah ﷺ menerapkan kesabaran dalam kehidupan beliau termasuk juga kesabaran dalam menyebarkan ajaran Islam kepada bangsa arab pada masa itu. Hadhrat Masih Mau’ud as bersabda Dikarenakan Allah Ta’ala bermaksud menyempurnakan akhlak¬akhlak Rasulullah ﷺ. Oleh sebab itu, sebagian hidup beliau dilalui di Mekkah, dan sebagian lagi di Madinah. Rasulullah ﷺ. telah memperlihatkan tauladan sabar terhadap penderitaan-penderitaan besar yang ditimbulkan oleh para musuh di Mekkah. Dan walau pun mereka itu bersikap sangat keras, tetap saja beliau berlaku lembut dan penuh kasih sayang. Dan amanat yang beliau bawa dari Allah Ta’ala tetap saja beliau sampaikan kepada mereka. Kemudian, ketika beliau telah memperoleh kejayaan diMadinah, dan para musuh itu jugalah yang telah tertawan, dan dihadapkan kepada beliau, maka kebanyakan mereka telah diampuni oleh Rasulullah ﷺ. Walau pun beliau memiliki kekuatan untuk balas dendam, tetap saja beliau tidak melakukannya. [ Malfuzat, jld. VI, hlm. ] Said Qutb dalam tafsirnya fii-zhilalil Qur’an menafsirkan Shabrun Jamiil kesabaran yang baik sebagai kesabaran yang menenangkan, yang tidak disertai kemarahan, kegoncangan, dan keraguan terhadap kebenaran janji Allah. Kesabaran orang yang percaya kepada akibat yang bakal terjadi, yang ridha kepada kadar Allah, yang merasakan hikmah di balik ujian-Nya, selalu berhubungan dengan-Nya, dan mengharapkan pahala dari sisi-Nya pada setiap apa yang menimpa dirinya. Baca Juga Jadikan Sabar dan Sholat Sebagai Penolong Fa Shabrun Jamiilun, Kalimat Indah Yang Patut Kita Amalkan Berbagai masalah yang kita hadapi dalam kehidupan kadang membuat kita sedih, marah, ragu dan putus asa. Itu merupakan roda kehidupan. Tapi, sebagai orang yang beriman janganlah membuat kita meninggalkan Allah SWT. Apabila kita menerapkan kesabaran, Allah akan menjadikan kita sebagai orang-orang yang mendapat keberhasilan atau keberuntungan. يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱصۡبِرُواْ وَصَابِرُواْ وَرَابِطُواْ وَٱتَّقُواْ ٱللهَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah dan tingkatkanlah kesabaran dan berjaga-jagalah serta bertakwalah kepada Allah supaya kamu memperoleh keberhasilan. Ali Imran 200 Rasulullah pernah menjelaskan dalam suatu hadis sahih, bahwa urusan orang mukmin seluruhnya baik. Apabila mendapatkan kenikmatan ia bersyukur, bila mendapatkan ujian ia bersabar. Sifat-sifat itu tidak terdapat pada selain orang mukmin. Oleh sebab itu, para nabi juga tidak luput mendapatkan ujian dari Allah SWT. Ujian itu bisa berupa kebaikan atau keburukan. Ketika diuji dengan kebaikan, para nabi bersyukur. Apabila diuji dengan keburukan, mereka bersabar. Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ “Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” Muslim, no. 2999 Mujahid bin Jabir 642-722 M dalam tafsirnya mengatakan bahwa fa shabrun jamiilun, sabar yang baik ialah sabar yang tidak ada keluhannya. وَرَوَى هُشَيْم، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَحْيَى، عَنْ حبَّان بْنِ أَبِي جَبَلة قَالَ سُئِلَ رَسُولُ اللهِ ﷺ عَنْ قَوْلِهِ {فَصَبْرٌ جَمِيلٌ} فَقَالَ "صَبْرٌ لَا شَكْوَى فِيهِ" Hasyim telah meriwayatkan dari Abdur Rahman ibnu Yahya, dll bahwa Rasulullah ﷺ pernah ditanya mengenai makna firman Allah dalam Surat Yusuf18, “maka kesabaran yang baik itulah kesabaranku”. Maka beliau ﷺ bersabda, “Sabar yang baik ialah sabar yang tidak ada keluhannya.” Saat kita bersabar, Allah akan memberikan banyak hal. Pertama, keberkahan dan ampunan dari Allah. Kedua, kasih sayang dari Allah, seperti kemudahan dalam hidup dan kemudahan dalam ibadah. Orang-orang yang bersabar juga akan mendapat keuntungan besar. Semua rekayasa dan tipu daya dari orang-orang yang ingin mencelakakan kita, tidak akan membuahkan keberhasilan. Allah SWT berfirman وَٱلَّذِينَ صَبَرُواْ ٱبۡتِغَآءَ وَجۡهِ رَبِّهِمۡ وَأَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُواْ مِمَّا رَزَقۡنَٰهُمۡ سِرًّا وَعَلَانِيَةً وَيَدۡرَءُونَ بِٱلۡحَسَنَةِ ٱلسَّيِّئَةَ أُوْلَٰٓئِكَ لَهُمۡ عُقۡبَى ٱلدَّارِ Dan orang-orang yang sabar mencari keridhaan Tuhan mereka, dan mendirikan shalat dan membelanjakan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka secara sembunyi-sembunyi dan secara terang-terangan, dan menolak keburukan dengan kebaikan, bagi mereka itulah ada tempat kesudahan yang baik. Ar Ra’d 22 وَٱللهُ يُحِبُّ ٱلصَّٰبِرِينَ Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar. Ali Imran146 Mengenai hal ini juga , Hd. Masih Mau’ud as bersabda “Setan memanggil ke arah keburukan, pelanggaran, hawa-nafsu, penumpahan darah, harapan sia-sia, keangkuhan dan kebanggaan, sementara Tuhan memanggil ke arah moral tinggi, kesabaran, menyatu dengan Tuhan, pengkhidmatan, ketulusan, keimanan dan keberhasilan. Manusia tegak di antara kedua daya-tarik ini Siapa yang fitratnya terberkati akan berlari ke arah Tuhan, dan dia melakukan ini meski pun kenyataannya ada ribuan ajakan dan daya-tarik dari setan. Orang semacam ini menemukan kepuasan dan kenikmatannya hanya pada Tuhan.” Malfuzat, jld. II, hlm. 169 Baca Juga Akar Keberanian Sejati Adalah Sabar Sabar Membuat Hidup Terasa Indah Mengenai kesabaran itu sendiri, sabar itu ada ada bermacam-macam, antara lain kesabaran untuk melaksanakan perintah Allah, sabar untuk menjauhi larangan Allah, dan kesabaran ketika menghadapi ujian. Diriwayat dari Ali bin Abi Thalib as bahwa Rasulullah ﷺ bersabda الصبر ثلاثة صبر عند المصيبة، وصبر على الطاعة، وصبر عن المعصية. فمن صبر على المصيبة حتّى يردّها بحسن عزائها كتب الله له ثلاث مئة درجة ما بين الدرجة إلى الدرجة كما بين السماء إلى الأرض. ومن صبر على الطاعة كتب الله له ستّ مئة درجة ما بين الدرجة إلى الدرجة كما بين تخوم الأرض إلى العرش. ومن صبر عن المعصية كتب الله له تسع مئة درجة ما بين الدرجة إلى الدرجة كما بين تخوم الأرض إلى منتهى العرش. “Sabar ada tiga sabar atas musibah, sabar dalam kepatuhan, sabar menjauhi maksiat. Barangsiapa bersabar atas musibah sampai melaluinya dengan dukacita yang baik maka Allah akan mencatatkan untuknya tiga ratus derajat yang jarak antara satu derajat dan derajat lainnya seperti jarak antara langit dan bumi. Barangsiapa bersabar dalam kepatuhan maka Allah mencatatkan untuknya enam ratus derajat yang jarak antara satu derajat dan derajat lainnya seperti dari tepian bumi hingga arasy. Dan barangsiapa bersabar menjauhi maksiat maka Allah mencatatkan untuknya sembilan ratus derajat yang jarak antara satu derajat dan derajat lainnya seperti dari tepian bumi hingga ujung arasy.” Ushul Kafi, jilid 2, hal. 90, Kitab al-Iman wa al-Kufr, Bib al-Shabr, Hadits 15 Dalam menghadapi ujian Allah, terkadang manusia kurang sabar dan merasa apa yang ditimpakan sangat berat. Allah SWT berjanji bahwa orang sabar pasti akan diberikan kemenangan dan keberhasilan baik di dunia maupun di akhirat. Kalau ingin berhasil dalam semua aspek kehidupan, selain harus banyak zikir, taat kepada Allah, dan mengukuhkan persatuan, juga harus bersabar. Orang yang sabar juga akan diberi balasan tanpa batas. وَٱصۡبِرۡ فَإِنَّ ٱللهَ لَا يُضِيعُ أَجۡرَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menyia-nyiakan ganjaran orang-orang yang berbuat baik. [ Hud 115 ] Ganjaran yang Allah SWT berikan kepada para Shabiriin seharusnya menjadikan kehidupan mereka menjadi indah. Kenapa demikan? Karena setiap jengkal kehidupannya selalu mendapat rahmat Allah SWT. Bisa kita bayangkan, ketika rahmat Allah SWT selalu berserta kita, kehidupan kita di dunia ini akan jauh lebih bermakna. Belum lagi dengan kesabaran tinggi yang kita miliki, kita tidak akan gundah ketika ditimpa masalah. Tidak juga akan gegabah ketika diliputi amarah. Keyakinan kita pada Allah, dan sabar yang sudah terasah dalam raga, menjadikan kita manusia-manusia yang tabah dan juga ramah. Hadhrat Masih Mau’ud as bersabda Ingatlah dengan pasti, antara akal dan emosi terdapat permusuhan yang berbahaya. Apabila emosi dan kemarahan timbul maka akal tidak akan dapat berdiri tegak. Namun orang yang berlaku sabar dan memperlihatkan suri teladan menahan diri, kepadanya dianugerahkan sebuah nur cahaya, yang darinya akal di dalam akal orang itu timbul suatu cahaya baru, kemudian dari nur itu akan timbul nur cahaya lain. Malfuzat, jld. III, hlm. 180. Beliau as juga bersabda Manusia selalu terburu nafsu tergesa-gesa. Ketika cobaan datang maka dengan melihatnya manusia langsung panik. Akibatnya adalah dalam hal duniawi dia tidak berhasil dan dalam hal ruhani pun dia gagal. Namun orang-orang yang bersabar, Allah Ta’ala menyertai mereka, dan atas diri mereka terdapat anugerah-anugerah serta kasih-sayang Allah. Malfuzat, jld. VI, hlm. .99 Maka dari itu, sebagaimana yang di ucapkan oleh Nabi Ya’qub as, fa shabrun Jamiilun maka bersabarlah yang terbaik bagiku, kita pun perlu menerapkan sabar ini dalam setiap aspek kehidupan kita, baik ketika mendapatkan cobaan hidup, atau ketika ada yang berbuat tidak baik. Hd. Masih Mau’ud as bersabda Ada dua kondisi bagi orang mukmin. Pertama, ketika dia beriman, maka baginya disediakan sebuah neraka berupa musibah-musibah. Dia terpaksa menetap untuk beberapa saat di dalamnya, dan kesabaran serta keteguhannya diuji. Dan ketika dia terbukti kokoh dalam hal itu, maka kondisi yang kedua adalah neraka tersebut akan diubah menjadi surga. Malfuzat, jld. VII, hlm. 127 Mari jadikan hidup kita lebih indah, yaitu kehidupan yang dilandasi dengan kesabaran, yang akan membuahkan surga bagi yang mengamalkannya. Fa shabrun jamiilun Baca Juga Sabar itu sehat
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, فَصَبْرٌ جَمِيلٌ وَاللَّهُ الْمُسْتَعَانُ عَلَى مَا تَصِفُونَ “Maka kesabaran yang indah baik itulah kesabaranku, dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan.” Qs. Yusuf 18 Kita akan mendapatkan semua keutamaan tersebut apabila musibah kita hadapi dengan sabar. Agar kita dapat bersabar, hendaknya kita mengingat keutamaan bersabar yang sangat banyak. Allah banyak menyebutkan kata-kata sabar dalam kitab-Nya. Semoga kita dimudahkan agar bisa selalu bersabar karena sabar inilah inti kita hidup di dunia. Ulama menjelaskan bahwa sabar itu dalam tiga hal 1. Sabar dalam melaksanakan ketaatan Bisa jadi ada yang sabar untuk shalat tetapi belum tentu sabar terhadap ujian fitnah wanita. 2. Sabar untuk meninggalkan maksiat Bisa jadi ada yang sabar tidak berzina dan mencuri tetapi sangat berat jika menjalani puasa wajib atau sunnah. 3. Sabar ketika mendapat ujian dan musibah Bisa jadi sabar dengan kedua diatas, akan tetapi ketika mendapat ujian sedikit saja ia tidak bersabar. Karenanya Imam Asy-Syafi’i rohimahullahu ta’ala berkata, “Seandainya ayat al-Qur’an turun tentang wasiat kebenaran dan wasiat kesabaran dalam surat al-Ashr, maka sudah mencukupinya.” Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, وَٱلۡعَصۡرِ ١ إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَفِي خُسۡرٍ ٢ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ ٣ “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” Qs. al-Ashr 1-3 *** Diselesaikan di Jakarta, Minggu Malam, 24Februari 2018 Ditulis Ulang Oleh Yoga Pratama Artikel ini bersumber dari Buku Hikmah di Balik Musibah Bagi Hamba yang Bertauhid, ditulis oleh Ustadz dr. Raehanul Bahraen, Sp. PK, hal. 5-17 Penerbit. Indonesia Bertauhid, Cetakan Pertama.
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun " Al-Baqarah 155-156 Disebutkan dalam Al-Quran kata SABAR sebanyak 90 kali. Dinataranya mengandung pujian Allah terhadap para hamba-hambanya yang sabar, menerangkan pahala orang-orang yang sabar, atau menerangkan nilai yang diraih orang-orang yang sabar dan bahkan menggabarkan kecintaan Allah kepada orang-orang yang sabar. “Maka Bersabarlah Dengan Sabar Yang Baik, sesungguhnya mereka memandang siksaaan itu mustahil. Sedangkan Kami memandangnya mungkin terjadi. Al-Ma’arij 5-7” Fasbir Sabran Jamila, sebuah nasehat suci dari Sang Maha Suci kepada pembawa ajaran Suci, Rasulullah Muhammad alaihi salatu wassalam, ketika para kafir quraisy enggan menerima seruannya ke jalan yang benar. Siksaan dan ejekan tak luput selalu diarunginya. Ditafsirkan ayat tersebut oleh DR Aid AL-Qorni, seorang penulis dan sastrawan muslim asal Saudi Arabia, sebagai berikut Wahai Muhammad… Jika kebatilan menyerangmu, kejahatan menentangmu, Fasbir Sabran Jamila !! Jika hartamu sedikit, dan kesedihan pun menimpamu, Fasbir Sabran Jamila !! Jika para sahabatmu terbunuh dalam peperangan, dan para pengikutmu berkurang, Fasbir Sabran Jamila !! Jika semakin banyak orang yang memusuhimu padahal kamu menyeru kebaikan dan para pembangkan mengelilingimu, Fasbir Sabran Jamila !! Jika mereka menjebakmu dan mengamcammu, Fasbir Sabran Jamila !! Jika anakmu, istrimu dan kerabatmu meninggal dunia, Fasbir Sabran Jamila !! Fasbir Sabran Jamila, seruan indah kepada semua manusia yang tak luput dari dinamika dan problematika sosial, di rumah, di kampus, di tempat kerja dan di tempat-tempat umum lainnya. Siapapun manusianya, dia pasti memiliki egoisme dan amarah, namun keaktifan dua sifat tersebut bergantung kepada manusianya. Tidak ada manusia yang tidak butuh terhadap sabar. Kesabaran adalah sebuah keniscayaan bagi mnusia. Dan tuntutanya, bagaimana manusia bisa mengasah kesabarannya?? Inilah “madrasah” Allah SWT dan Rasulul-Nya dalam mendidik kita agar mampu mengendalikan sifat egoisme dan amarah dengan untaian mutiara “Fasbir Sabran Jamila” Raslululah SAW, dimusuhi oleh pamannya Abu lahab sebelum orang lain memusuhinya. Buah hatinya meninggal di pangkuannya saat berusia 2 tahun, air matanya pun menetes membasahi pipi sang buah hati. Segera Ia memandikannya dan menguburkannya. Sepulangnya dari pemakaman ia pun tersenyum. Fasbir Sabran Jamila !! Rasulullah SAW, di usir dari tanah kelahirannya saat istri kesayangannya dan pamannya Abu Thalib yang selalu mem-back up-nya pergi ke rahmatullah. Penduduk di kampungya bersekongkol memilih para pemuda tangguh dari setiap qabilah suku, dan mereka mengelilingi rumahnya di kegelapan malam untuk membunuhnya. Dengan perlindungan Allah Rasul pun meninggalkan kampung halamannya. Fasbir Sabran Jamila !! Rasulullah SAW, bersama Abu Bakar bersembunyi di Gua Tsur saat hijrah ke Madinah, sedangkan kaki-kaki kaum kafir saat itu nampak berpijak di depan gua. Dengan rasa takut Abu bakar berkata “Wahai rasulullah jika salah seorang diantara mereka menundukkan kepalanya ke arah gua, maka akan melihat kita” dengan senyum Rasul menjawab “wahai Abu bakar, jika dua orang berkumpul maka Allah lah yang ketiga” “Wa la tahzan innallaha ma’ana jangan bersedih sungguh Allah bersama kita” Ta-taubah 40 Fasbir Sabran Jamila !! “Dan bersabarlah kamu bersama orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas”. AL-Kahfi 28 Fasbir Sabran Jamila !! Nasehat suci yang juga ditujukan untuk melakukan perbuatan suci, beribadah. Rasulullah Meletakkan batu sebagai pengganjal perutnya disaat perutnya kempis tanda lapar. Dan bersabar untuk berpuasa menahan lapar di saat tak tersedia makanan di pagi harinya. Bersabar menahan kantuk untuk melaksanakan shalat malam. Bersabar menahan luka pada tumitnya akibat lamanya ia berdiri dalam shalat malamnya. Bersabar untuk menghadap Allah dengan membaca surat Al-Baqarah yang begitu panjang saat shalat dalam kesedniriannya. Bersabar menahan sakit demi mendapatkan shalat jamaah bersama para sahabatnya. Bersabar untuk tidak makan demi menghormati dan memuliakn tamunya. Masya Allah adakah orang yang semulai ini. Sungguh pantas engkau wahai Rasulullah untuk menjadi sauri tauladan bagi kami. Rasulullah SAW, tanah menjadi lantai rumahnya, atapnya setinggi uluran tangannya. Dan jika berbaring tidur, kaki dan kepalanya menyentuh dinding rumahnya. Ditawarkan Jibril agar Allah merubah gunung batu menjadi gunung emas untuknya, ia pun menolaknya. Fasbir Sabran Jamila !! Rekan-rekanku, kemampuan Rasulullah SAW memahami hakikat sabar dan merenungi ayat “Fasbir Sabran Jamila” membuat ia begitu tahan banting terhadap berbagai halangan dan rintangan. Akhirnya, selepas membaca nasehat ini, semoga kita yang keluar dari kampung halaman karena niat menimba ilmu bukan karena terusir, juga mampu bersabar dalam menghadapi semua problematika kehidupan yang fana ini dan sabar dalam menyiapkan saham serta investasi sebagai bekal di akhirat kelak. Sabar dalam menjalani shalat dan tidak tergesa-gesa. Sabar untuk duduk bersimpuh beberapa menit setelah shalat mengadu dan mengulurkan tangan kepada Allah, tanda meminta dan memohon. Dan juga sabar untuk selalu mengulurkan tangan kepada orang yang membutuhkan, tanda peduli dan memberi. Agar kita termasuk orang-orang yang dicintai Allah. Amiin. Percayalah, sungguh waktu akan membisikkan hikmahnya. Wallahu a’lam. Rahmat Hidayat Lubis Tripoli Libya, 19 Nov 2008. 13. 36 waktu Libya. Alumni Pon-Pes Daar El-Qolam Gintung Mahasiswa di Faculty of Islamic Call, The Specialization of call and civilization. Tripoli Libya
Kehilangan seseorang yang kita cinta, itu buruk. Mendapat musibah dan ujian bertubi-tubi itu buruk. Tak ada yang akan suka rela menyukai. Siapa pula yang ingin hidupnya didera masalah tiada henti? Namun, dengan adanya sikap qanaah, kita akan melewati setiap ujian itu dengan penuh Ana Nazahah Kontributor NP – Saat orang mendapat musibah, orang lainnya akan mengucapkan kata “Sabarlah!” Sebagai wujud empati terhadap sahabat. Berdukacita atas musibah yang sabar itu seperti apa? Harus bagaimana menyikapinya. Di saat ujian datang mendera atau kehilangan orang tercinta, sakit terasa tiada tara. Kata sabar seolah menjadi pelengkap duka. Bagaimana caranya bersabar di situasi tersebut?Hal yang wajib dipahami oleh setiap hamba, dalam menjalani kehidupannya, bahwa dunia ini adalah ladang ujian. Kadang ujian Allah datangkan dalam bentuk kesedihan berupa musibah dan bencana. Kadang pula Allah hadirkan ujian itu dalam bentuk kesenangan, berupa kemudahan rezeki, jabatan dan tahta. Apapun bentuknya, keduanya adalah ujian, sebagai penguji iman setiap النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آَمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan mengatakan “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” QS. Al-Ankabut 2.Karena dunia ini adalah ladang ujian, setiap Muslim wajib menanam kebaikan di ladangnya masing-masing. Menyiraminya dengan penuh ikhlas. Memupuknya dengan sikap sabar. Qanaah terhadap setiap keputusan yang Allah beri. Dan yakin bahwa Allah tidak akan menzalimi begitulah Allah Subhanahu Wa Ta’aala menjadikan skenario hidup terbaik bagi setiap hamba. Memberikan apa yang benar-benar kita butuhkan, meski terkadang terlihat buruk oleh akal kita yang seseorang yang kita cinta, itu buruk. Mendapat musibah dan ujian bertubi-tubi itu buruk. Tak ada yang akan suka rela menyukai. Siapa pula yang ingin hidupnya didera masalah tiada henti? Namun, dengan adanya sikap qanaah, kita akan melewati setiap ujian itu dengan penuh karena kita menyukai ujian dan musibah, melainkan karena percaya bahwa Allah selalu punya cara terbaiknya dalam mengurus urusan hamba-Nya. Kita tidak tahu, namun Allah Maha tahu. Berserah kepada-Nya adalah jalan kebahagian. Senantiasa taat dan mematuhi-Nya adalah jalan menuju indahnya kesabaran yang dirasakan oleh orang-orang yang beriman. Kesempitan hidup bukan penghalang untuknya melihat kebesaran dan kasih sayang Allah. Kepekaan ini hanya dimiliki oleh hati yang dipenuhi iman. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallamعَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Sungguh seluruh urusannya adalah baik. Dan hal itu tidak dimiliki oleh seorangpun kecuali seorang mukmin. Jika ditimpa kesenangan ia bersyukur, maka hal itu baik baginya. Dan jika ditimpa musibah ia bersabar, maka hal itu juga baik baginya.” HR. Muslim dari Shuhaib ar-Rumi.Masya Allah, ternyata bersabar itu bukan perkara gampang atau sulit. Namun, ia adalah buah dari keimanan yang tinggi. Semoga kita bisa menjadi bagian orang-orang bersabar sebagaimana yang Rasulullah shalallahu alaihi wassalam sebutkan. Sehingga kesabaran kita bisa menjadi kesabaran yang indah, sebagaimana sabar yang Allah perintahkan dalam surat Al-Ma’ صَبْرًا جَمِيلًا“Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang indah.” Al-Ma’arij 5Wallahua’ Source by GoogleDisclaimer adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia Reading
Oleh bidadari_azzam, Kuala Lumpur, Malaysia ADA contoh manusia yang hebat diuji oleh Allah SWT. Dialah Nabi Yaakub Bertimpa-timpa ujian memenuhi hidup Baginda. Apa ucapan Baginda ketika menerima ujian? Lihat dalam makna ayat al-Quran ini “Dan bagi mengesahkan dakwaan itu mereka melumurkan baju Yusuf dengan darah palsu. Bapak mereka berkata “Tidak! Bahkan nafsu kamu memperelok kepada kamu suatu perkara yang tidak diterima akal. Kalau demikian, bersabarlah aku dengan sebaik-baiknya, dan Allah jualah yang dipohonkan pertolongan-Nya, mengenai apa yang kamu katakan itu,” Yusuf [12]18. Subhanallah, Perkataan “Shabrun jamil” adalah perkataan yang menggambarkan keteguhan jiwa orang beriman yang redha dengan ujian dari Allah Yang Maha Kuasa. Ia adalah sabar tanpa keluhan! Ketika meneliti kisah orang-orang yang sabar, mari baca kisah seorang tabiin tersohor yaitu Urwah bin al-Zubayr BACA JUGA Merenungi Kembali Makna Sabar; Seberapa Sabarkah Saya? Siapa Urwah? Beliau adalah anak seorang sahabat nabi yang dijamin syurga yaitu al-Zubayr bin al-Awwam Dia juga anak saudara kesayangan Ummul Mukminin Aishah karena kakak Aishah adalah Asma’ binti Abu Bakar menikah dengan al-Zubayr. Urwah banyak meriwayatkan hadits dari Ummi Aishah ra. Ketinggian ilmunya meletakkannya antara pakar fiqh di Madinah sehingga Umar bin Abdul Aziz gubernur Madinah pada masa itu turut menjadikannya sebagai tempat rujukan. Manusia hebat memang dipilih Allah SWT untuk diuji. Benar sekali sabda Rasulullah SAW Sa’ad bin Abi Waqqas bertanya “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling banyak ujiannya? Baginda SAW bersabda, Para nabi, kemudian yang semisalnya dan yang semisalnya. Seorang lelaki itu diuji berdasarkan kekuatan imannya.” Mustadrak al-Hakim. Pada akhir hidupnya, Urwah diuji hebat oleh Allah SWT dengan dua peristiwa yang mampu menggoncang iman yaitu kakinya dipotong dan anak kesayangannya meninggal dunia dalam satu kemalangan. Inilah kisahnya saat itu. Beliau ke Damsyik untuk menziarahi khalifah al-Walid bin Abdul Malik. Dalam perjalanan dia dihinggapi sakit gatal-gatal pada kakinya. Setelah sampai ke Damsyik, gatal pada kakinya semakin parah. Khalifah segera mengumpulkan para doktor untuk merawatnya. Para doktor akhirnya terpaksa memotong kaki Urwah agar mengelakkan jangkitan penyakit kepada anggota lain. Proses pemotongan kaki pasti menyakitkan, oleh itu, para doktor menganjurkan ide agar beliau minum sejenis air yang mampu menjadikannya pingsan atau mabuk. Dengan cara itu, proses pemotongan kaki tidak akan menyakitkan. Apa jawaban Urwah? “Tidak aku tahu seseorang beriman kepada Allahu ta’ala sanggup minum sesuatu yang akan menghilangkan fungsi akalnya sehingga membuatkannya tidak kenal Allah. Aku tak mau minum sesuatu yang memabukkan walaupun ia akan menyakitkan aku!. Ayo! Potonglah kaki ini tanpa perlu aku dibius.” Alangkah indah ucapan keberanian ini, Masyaa Allah! Para doktor menghormati keputusan memotong kakinya sedangkan Urwah hanya diam berzikir kepada-Nya tanpa resah. Ada juga riwayat lain menyebut, proses pembedahan itu berlaku ketika beliau sedang sholat. Subhanallah! Hebat sungguh sifat sabar yang dimilikinya. Selepas itu, pada malam yang sama Urwah mendapat berita anak kesayangannya yang bernama Muhammad dijemput Allah setelah jatuh daripada bumbung rumah. Ada juga riwayat lain menyebut Muhammad mati diserang oleh hewan peliharaan khalifah al-Walid ketika dia masuk ke kandang milik khalifah. Setelah pulang ke Madinah dan menerima ucapan takziah dari ramai penduduk atas dua kehilangan itu, ini jawaban Urwah yang sangat menggetarkan jiwa “Ya Allah! Bagimu segala pujian. Anakku ada tujuh orang. Engkau ambil seorang dan Engkau tinggalkan enam orang. Sebelum ini aku ada empat anggota utama dua tangan dan dua kaki, Engkau ambil satu dan Engkau tinggalkan tiga. Jika Engkau ambil sesuatu daripadaku sebatang kaki dan seorang anak, maka sesungguhnya Engkau sudah lama memberiku anugerah. Jika Engkau ujiku maka sesungguhnya Engkau sudah lama memberiku kesejahteraan.” al-Bidayah Wa al-Nihayah oleh Imam Ibn Kathir dan Siyar A’lam al-Nubala’ oleh Imam al-Dhahabi Cobalah pembaca mengulang-ulang kalimat redho Urwah, sungguh makna mendalam itu membuat kita menangis, masih jauh diri ini untuk menjejaki kesabaran beliau. SABAR ITU PADA AWAL MUSIBAH!’ Subhanallah! Kesabaran Indah ini sangat luar biasa. Ternyata beliau sangat menghayati makna kesabaran ketika menerima pukulan pertama’ sesuatu ujian sebagaimana kisah dari sebuah hadits baginda SAW “Rasulullah SAW melewati seorang wanita yang sedang menangis di sebuah kubur. Baginda berkata kepadanya, “Takutlah kepada Allah dan sabarlah!” Wanita itu tidak mengenali Rasulullah SAW. Dia lantas berkata dengan kasar, “Pergilah kamu, engkau tidak rasa musibah yang aku alami.” Setelah Rasulullah SAW berlalu dari situ, seorang sahabat menegur wanita itu dengan mengatakan bahwa orang yang menasehati tadi adalah Rasulullah SAW. Wanita itu terkejut lantas dia segera ke rumah Baginda SAW dan berdiri pada pintu rumah Baginda yang tiada penjaga pengawal seperti lazimnya kebanyakan raja. Lalu ia berkata, “Wahai Rasulullah, tadi aku tidak mengenalimu.” Rasulullah SAW bersabda, “Sabar itu pada awal musibah,” Sahih Bukhari. Sabar mudah diucapkan pada lidah tapi sangat sukar untuk dijiwai. Hanya orang yang pernah melalui ujian berat dalam hidup mampu merasai betapa lezatnya sabar. Orang yang benar-benar menjiwai sabar akan mendapat ganjaran hebat di akhirat kelak sehingga menjadikan orang lain cemburu memuncak. Lihat sabda Rasulullah SAW ini “Pada hari kiamat kelak, apabila orang yang sehat melihat orang yang banyak diuji semasa di dunia dan sabar atas ujian tersebut mendapat pahala yang banyak, maka orang yang sehat sangat berharap agar kulit mereka dikoyak dengan gunting semasa di dunia dahulu,” Dan penulis baru-baru ini pun dilimpahkan-Nya banyak cabaran keimanan, ujian hidup yang sebetulnya amat kecil berbanding para nabi dan wali Allah tersebut, sehingga rangkuman kisah tentang sabar di atas amat mampu meningkatkan rasa syukur serta redha dalam jiwa ini. BACA JUGA Bagaimana Sabar dan Shalat bisa jadi Penolong? Tahukah kita, wahai saudaraku… Bahwa semua muslim Palestina tidak ada yang komplet utuh anggota keluarga’nya. Setiap bulan ada jiran atau sanak keluarga yang meninggalkan dunia ini, bagaimanakah rasanya?! Dua tahun lalu, juga tiga tahun lalu, ada foto berdiri tegap dan tampak tabah seorang brother di hadapan delapan jenazah anggota keluarganya yang meninggal dunia sekaligus saat zionis melancarkan tembakan. Sang brother sedang bersiap memimpin sholat serta mengantarkan ke kubur, ke tempat yang kita semua akan menyusul kelak. Tiada air mata menetes di pipinya, mungkin saja karena sudah tertumpah di malam-malam saat ia bermunajat. Sungguh kesabaran teramat indah, tatkala Allah SWT menjadi tempat mengadu yang utama bagi kita. Masya Allah laa quwwata illa billah, dunia ini tempat sementara, bersemangatlah duhai saudaraku… Semoga kisah ini mampu menyuburkan sifat sabar dalam diri kita. Meskipun tragedi dan penjajahan di atas bumi masih terhampar jelas di depan mata, kita adukan selalu kepada Allah SWT… Allahul musta’an, Allahul muntaqim, seadil-adil balasan akan datang, Insya Allah! []
bersabarlah dengan sabar yang indah